Kuliah Kerja Lapangan Biologi 2009
Posted on 12/24/2010 09:36:00 AM
Rabu, 8 desember 2010 merupakan hari yang bersejarah bagi biologi 2009. Kuliah Kerja Lapangan yang diadakan pada tanggal 8 sampai 10 tersebut dilaksanakan untuk melengkapi praktikum mata kuliah Taksonomi Tumbuhan. Selain itu juga sebagai sarana pengakraban angkatan 2009. Rabu siang, peserta berkumpul di depan gedung Pusat Komputer (Puskom) UNS. Peserta dibagi menjadi dua bis,yaitu bis A dan bis B. Keberangkatan dimulai pukul 14.00 WIB. Perjalanan sangatlah panjang, berbagai macam cara dilakukan peserta untuk mengusir kebosanan di dalam bis.Jam 8 malam peserta diarahkan untuk makan malam.
Setelah 14 jam perjalanan akhirnya peserta diistirahatkan di masjid Istiqlal Jakarta untuk mandi dan shalat Subuh. Jam 6 pagi peserta sarapan dan kemudian mulai berangkat ke lokasi pertama yaitu LIPI Cibinong. Sekitar jam 8 pagi peserta telah sampai di lokasi. Pertama-tama semua peserta dikumpulkan dan diberi pengarahan di dalam ruangan. Setelah itu peserta diajak berkeliling gedung dan dijelaskan tentang pembuatan herbarium. Jam 12 siang peserta bertolak dari LIPI menuju ke lokasi selanjutnya. Sekitar jam 1 siang peserta tiba di Herbarium Bogoriense. Disana ditemukan berbagai macam barang-barang yang terbuat dari tanaman dan tersebar di seluruh Indonesia. Waktu yang cukup singkat, jam 2 siang peserta harus selesai dan menuju lokasi selanjutnya. Jam 3 Sore, peserta telah sampai di Kebun Raya Bogor. Tempat dimana para peserta ditugaskan untuk mencari berbagai macam spesies tanaman untuk dijadikan herbarium.Para peserta diajak berputar-putar oleh bapak Marsusi yang akan menjelaskan deskripsi masing-masing tanaman yang dijumpai. Beberapa tanaman unik antara lain bunga bangkai dan teratai raksasa. Dan akhirnya waktu menunjukkan pukul 18.00, dan menuju tempat peristirahatan, yaitu di asrama haji jakarta. Pagi hari, Pukul 07.00 peserta harus check out dari penginapan dan menuju ke lokasi terakhir yaitu Kebun Raya Cibodas. Sebelumnya para peserta sarapan terlebih dahulu. Pukul 9.30 peserta telah sampai di lokasi.
Seperti di Kebun Raya Bogor, peserta ditugaskan untuk mencari dan mengumpulkan beberapa spesies tanaman untuk herbarium. Medan yang naik turun membuat peserta kelelahan. Karena memang Kebun Raya ini berada didaerah pegunungan. Pukul 11.30 peserta harus kembali karena peserta laki-laki harus mununaikan shalat Jumat. Seusai shalat hujan turun, perjalanan ke puncak pangrango dibatalkan. Oleh karena itu peserta harus meninggalkan lokasi. Dalam perjalanan pulang, para peserta diturunkan di berbagai tempat untuk membeli oleh-oleh, antara lain manisan Parahyangan dan Pusat sepatu cibaduyut. Perjalanan panjang dimulai kembali. dan akhirnya peserta tiba kembali di kampus tercinta pukul 6 pagi. Sungguh sebuah perjalanan yang sangat mengesankan. Berharap bisa kembali ke tempat itu lagi, bukan hanya belajar, namun bersenang senang :-)
Bioroman of the month: Burhansyah
Posted on 12/24/2010 09:18:00 AM
LIPI - Pusat Penelitian Biologi
Posted on 12/21/2010 09:15:00 PM
Sejarah Pusat Penelitian Biologi
Sejarah Pusat Penelitian Biologi (P2B) dapat ditarik kembali semenjak era kolonial sekitar tahun 1800-an. Pada 1834 Raffles, Gubernur Jawa, mendirikan kebun raya di Bogor, yang kemudian dikembangkan menjadi stasiun penelitian bernama Land Plantentuin. Stasiun ini mengakomodasi seluruh pekerjaan di bidang taksonomi baik tumbuhan maupun hewan, dimana ribuan kehidupan liar Indonesia kemudian diberi nama ilmiah. Seiring dengan perkembangannya, penelitian juga memeri perhatian terhadap perkembangan ilmu serangga (entomologi) sejalan dengan kenyataan bahwa pada waktu itu serangga merupakan hama utama bagi pertanian. Hal tersebut memberi jalan bagi berdirinya Museum Zoologicum Bogoriense, atau Museum Zoologi Bogor 1894. Seiring berjalannya waktu, hasil-hasil penelitian mendominasi forum ilmiah internasional, institusi ini menjadi semakin kuat dan kuat lagi. Oleh karena lembaga ini sangat berarti bagi dunia ilmiah internasional, lembaga ini tidak terpengaruh oleh perang yang berkecamuk selama awal abad ke-20. Hingga negara Indonesia memperoleh kemerdekaanya, lembaga tersebut selalu terbebas dari pengaruh kondisi polikik maupun kekacauan sosial. Pada masa setelah kemerdekaan, Pemerintah Indonesia mengubah nama Land Plantentuin menjadi Lembaga Hortus Botanicus Pusat (LHBP), atau Kebun Raya Indonesia (KRI), atau Kebun Raya Bogor (KRB). Lembaga ini berada dibawah administrasi Djawatan Penelitian Alam (DPA), yang kemudian diganti namanya menjadi Lembaga Pusat Penyelidikan Alam (LPPA) dibawah Departemen Pertanian.
Pada tahun 1962 berdasar dekrit MPR No. II, 1960, Kebun Raya Bogor dan LPPA it sendiri dipisahkan dari Departemen Pertanian, dan diganti namanya menjadi Lembaga Biologi Nasional (LBN) dibawah administrai Madjelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI), yang kemudian berganti nama menjadi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dalam perkembangan selanjutnya berdasar dekrit presiden No.I, 1986 tentang reorganisai LIPI, nama Lembaga Biologi Nasional diganti menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi, yang diikuti dengan didirikannya dua lembaga baru yaitu Puslitbang Bioteknologi dan Puslitbang Limnologi. Berdasar Keputusan kepala LIPI No. 23/kep/D.5/1987 P2 Biologi ditugaskan untuk melakukan penelitian dan pengembangan ilmu-ilmu biologi, memperbaiki kemampuan komunitas ilmiah, dan mengembangkan jasa-jasa dan distribusi informasi biologi dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keragaman biologi Indonesia.
P2 BIOLOGI
Indonesia terdiri lebih dari 17.500 pulau-pulau yang mana 6.000 diantaranya dihuni, terbentang sepanjang 5.100 Km dari Samudera Hindia hingga Samudera Pasifik dengan total panjang pantai mencapai 81.000 Km (sekitar 14% dari seluruh garis pantai di dunia). Luas seluruh wilayah Indonesia adalah 7,7 juta Km2 yang terdiri dari 1,9 Juta Km2 daratan dan sisanya merupakan lautan. Sekitar 47 ekosistem alami telah teridentifikasi yang memberikan habitat bagi lebih dari 28.000 spesies tanaman, 350.000 spesies hewan dan banyak lagi spesies mikroorganisme. Kekayaan yang sangat besar tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara 'Megadiversity', kemungkinan merupakan terkaya di dunia.
Bersamaan dengan pembanguna yang pesat di Indonesia, kualitas dari lingkungan cenderung menurun mengakibatkan terjadinya degradasi terhadap keragaman biologis. Penurunan tersebut dapat terlihat dari:
*
Tingginya tingkat musnahnya keragaman hayati dan distribusi yang terpecah-pecah yang diakibatkan perubahan fungsi habitat dan ekosistem pada seluruh tingkat.
*
Penurunan terhadap kesehatan dan fungsi dari ekosistem, yang menimbulkan turunnya kemampuan untuk merehabilitasi-sendiri ketika ekosistem tersebut mengalami tekanan.
*
Penurunan kualitas kehidupan umat manusia seperti terlihat dari meningkatnya jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan, meningkatnya biaya untuk mempertahankan kesehatan manusia, dan ketidakstabilan sosial-ekonomis, dan kondis politik, yang mana seluruhnya diakibatkan oleh penurunan lingkungan hidup yang menimbulkan konflik kepentingan dalam memanfaatkan suberdaya alam.
Kondisi semacam itu membuktikan bahwa keragaman biologis merupakan pusat dari segala sektor-sektor yang penting bagi kehidupan manusia. Manusia sebagai individu, anggota bagi komunitas global maupun lokal, atau anggota bagi kegiatan industri, semuanya mencari untuk menentukan keputusan bagi pemanfaatan lingkungan dan sumber daya. Keputusan tersebut menimbulkan dampak terhadap keragaman hayati dan habitat alaminya, oleh karena keputusan tersebut umumnya diarahkan terhadap kepentingan ekonomis semata. Hal ini akan menciptakan kerumitan dimana hukum dan kebijakan yang dibuat manusia tidak selaras dengan hukum-hukum alam.
Menengok kembali terhadap sejarah, keragaman biologis telah lama menjadi komoditas perdagangan antar benua dan negara. Sayangnya, milik dari plasma nutfah yang besar, seperti Indonesia, selalu mendapat keuntungan yang sedikit dibanding para penggunanya. Namun demikian masa kini sumber daya plasma nutfah merupakan sumber utama bagi pembangunan industri seperti industri farmasi, kimia, pertanian, makanan, enzim dan industri bioteknologi lainnya. Nilai sejumlah US$ 300 juta tiap tahunnya dibelanjakan bagi kegiatan perdagangan dibidang sumber daya biologis melalui jaringan Orang-tengah, menjadikan pemilik dari sumber daya biologis memperoleh keuntungan yang sedikit dari sumberdayanya sendiri.
Hal-hal yang berkaitan terhadap pemanfaatan sumber daya alami yang dapat memberikan rakyat suatu negara dengan keuntungan yang pantas dan adil merupakan hal yang rumit, terutama untuk negara seperti Indonesia, hal ini disebabkan oleh tidak hanya dibutuhkannya pengetahuan yang menyeluruh terhadap spesies tertentu, namun juga aspek-aspek yang berkaitan dengan hukum dan kebijakan, kewirausahaan, tren pasar global dan hak cipta.
Tugas utama dari P2 Biologi adalah untuk melaksanakan segala kegiatan penelitian, pembangunan, perbaikan kemampuan komunitas ilmiah, penyediaan jasa-jasa, dan penyebaran ilmu-ilmu biologi. Dalam rangka menjalankan tugasnya, P2 Biologi berfungsi untuk:
*
Mempersiapkan program untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu-ilmu biologis di Indonesia.
*
Melaksanakan penelitian pada karakteristik biologis sumberdaya biologis tertentu seperti tumbuhan, hewan dan mikroorganisme.
*
Melaksanakan kerjasama dan kolaborasi dalam bidang biologi dengan lembaga nasional maupun internasional yang berhubungan dengan sumberdaya biologi.
*
Menyediakan jasa dan informasi dalam bidang ilmu biologi.
*
Mempersiapkan masukan yang perlu bagi penentu kebijakan tentang perubahan dan pemanfaatan sumberdaya biologi beserta lingkungannya.
*
Melaksanakan evaluasi yang menyeluruh terhadap hasil-hasil penelitian dan perkembangan ilmu biologi.